Selasa, 10 Januari 2012

Papua penuh Kasih






Orang Papua penuh dengan Kasih karena mengenal Kristus yang adalah Kasih itu sendiri. Namun, akhir-akhir ini orang Papua harus sedikit memberontak dan melawan karena merasa dirinya tidak diperlakukan secara Kasih oleh orang yang mengaku sebagai saudaranya sendiri. Ini semua salah siapa? Apa yang harus diperbaharui? Jawabannya kembali kepada kesadaran akan Kasih itu sendiri. Orang boleh belajar untuk berbuat baik, tetapi baik yang seperti apa? Baik tidak bisa menjadi patokan sebab kadang kebaikan disertai dengan maksud dan tujuan yang jahat. Kita juga boleh untuk belajar melakukan sesuatu yang bijak, tetapi kadang hal yang bijak itu hanya menguntungkan sebagian orang saja. Kasih membuat kita berkonsekuensi untuk melakukan semua hal yang positif seperti mengampuni walau disakiti, mendoakan walau dikutuk, memberi tanpa mengharapkan balasan, memperlakukan orang lain dengan baik seperti memperlakukan diri sendiri, dan masih banyak lagi. Kunci untuk dapat melakukan Kasih dengan sepenuhnya adalah mengenal wujud Kasih yang Sempurna yaitu Kristus Tuhan itu sendiri. Dengan demikian, jika setiap orang sudah sadar akan kasih maka tidak akan ada lagi permusuhan atau pertikaian, perbudakan atau perhambaan, serta penindasan atau kekerasan."

Tidak ada komentar: